2 Modul Ajar PAUD Kurikulum Merdeka PDF

Modul Ajar PAUD – Pendidikan Anak Usia Dini menjadi tahap pendidikan awal bagi anak-anak. Usia yang diperuntukkan sekitar 3-5 tahun. Di jenjang ini, anak-anak akan mendapatkan berbagai aspek, mulai dari mengenal fisiknya, kognitif, sosial, hingga emosinalnya. Aspek inilah yang nantinya menjadi bekal mereka menuju pendidikan formal berikutnya.

Di PAUD, guru memiliki peran penting dalam perkembangan siswanya. Seorang guru harus menyiapkan lingkungan belajar yang positif dan merangsang, serta mengembangkan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan si anak. Salah satu alat yang bisa digunakan adalah modul ajar PAUD.

Modul ajar PAUD ini pun memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Isinya mencakup kegiatan bermain, seni dan kreativitas, pengenalan bahasa, matematika, pengetahuan alam, serta pengembangan keterampilan sosial. Dari cakupan tersebut nantinya bisa mengembangkan fisik, kognitif, sosial, dan emosionalnya.

Pentingnya modul ajar PAUD dibutuhkan sekali bagi seorang guru. Maka dari itu, Kursiguru akan mencoba memberikan pembahasan tersebut dan memberikannya secara gratis. Nantinya bahan ajar ini bisa menjadi pegangan guru untuk mengajak siswa-siswinya supaya bisa belajar dengan ceria dan mengasyikan.

Struktur dalam Modul Ajar PAUD Kurikulum Merdeka

Modul ajar Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu alat yang penting untuk pegangan seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar anak di dalam kelas maupun di luar kelas. Modul Kurikulum Merdeka ini juga tidak dipungkiri bisa sebagai buku yang dipelajari oleh siswa di rumah bersama orangtuanya.

Materi ajar PAUD terdiri dari beberapa topik yang harus dipelajari oleh siswa. Berikut ini struktur dari bahan ajar untuk Pendidikan Anak Usia Dini di kurikulum terbaru:

1. Perkembangan Fisik

Dalam perkembangan fisik anak, terdapat 2 keterampilan yang bisa dilatih, yakni keterampilan motorik kasar dan halus. Pada keterampilan kasar, guru bisa mengajarkan cara melompat, berlari, berjalan, dam bermain bola. Sedangkan keterampilan motorik halus, bisa menggambar, mewarnai, memotong, dan menyusun puzzle.

2. Bahasa dan Komunikasi

Dalam materi bahasa dan komunikasi, anak-anak bisa diajarkan pengenalan kosakata, di antaranya mengenalkan kata, warna, angka, bentuk, dan benda-benda di sekitarnya. Selain itu, anak juga bisa dilatih dengan mendengarkan dan bercerita. Bisa dari cerita, lagu, dan dongeng.

3. Keterampilan Sosial dan Emosional

Di PAUD juga perlu diajarkan bagaimana berinteraksi dengan sosial dan lingkungannya. Di materi ini, bisa diajarkan cara berbagi, bekerja sama, dan berinteraksi dengan teman sebaya. Lalu bisa diajarkan untuk mengelola emosinya dengan cara mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi anak-anak dengan cara yang sehat.

4. Seni dan Kreativitas

Kemudian anak juga perlu diajarkan tentang seni dan kreativitas. Seperti menggambar dan melukis yang visual bisa mengembangkan kreavitasnya. Selain itu juga bisa mengenalkan anak kepada alat musik, bernyanyi, menari, dan mengikuti irama.

5. Pengetahuan Alam dan Lingkungan

Anak-anak usia dini juga perlu dikenalkan alam, mulai dari mengenal hewan, tumbuhan, dan lingkungan sekitar mereka. Selain alam, juga mengenal lingkungan, dengan cara mengenalkan konsep cuaca, musim, dan alam.

6. Keterampilan Matematikan Dasar

Terakhir ada keterampilan matematika dasar. Di materi ini mengajarkan anak mengenal angka dan menghitung secara sederhana. Kemudian mengenal bentuk geometri dasar dan pola sederhana.

Model Pembelajaran PAUD

Supaya materi-materi di atas bisa diterapkan di sekolah dengan baik, maka perlu adanya model pembelajarannya. Model pembelajaran merupakan acuan dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan. Termasuk di dalamnya terdapat, tujuan pengajarkan, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan belajar, dan pengelolaan kelas.

Terdapat beberapa model pembelajaran yang digunakan dalam kelas Pendidikan Anak Usia Dini. Berikut beberapa modelnya beserta penjelasannya.

1. Model Pembelajaran Bermain

Model ini mengutamakan pembelajaran melalui permainan dan kegiatan yang menyenangkan. Anak-anak belajar melalui bermain, eksplorasi, dan manipulasi benda-benda di sekitar mereka. Guru berperan sebagai fasilitator yang mengamati, mendukung, dan mengarahkan anak dalam kegiatan bermain yang berfokus pada tujuan pembelajaran tertentu.

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam model ini, anak-anak terlibat dalam proyek nyata yang menarik minat mereka. Mereka bekerja sama untuk mengeksplorasi topik tertentu, melakukan penelitian, mengumpulkan informasi, dan membuat presentasi atau produk akhir. Guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator dalam pengembangan proyek.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam model ini, anak-anak dihadapkan pada situasi atau masalah nyata yang memerlukan pemecahan. Mereka diajak untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan mencari solusi melalui penyelidikan, diskusi, dan eksperimen. Guru berperan sebagai pembimbing dalam proses pemecahan masalah.

4. Model Pembelajaran Berbasis Kolaboratif

Dalam model ini, anak-anak belajar melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Mereka berbagi ide, pengetahuan, dan pengalaman, serta saling membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan diskusi dan memastikan setiap anggota kelompok terlibat secara aktif.

5. Model Pembelajaran Berbasis Cerita

Kemudian ada model bercerita. Di model ini, anak-anak bisa belajar melalui cerita atau dongeng. Cerita digunakan untuk mengenalkan konsep, nilai-nilai, dan pengalaman kepada anak. Setelah mendengarkan cerita, anak-anak dapat berdiskusi, bermain peran, atau melibatkan diri dalam kegiatan kreatif yang terkait dengan cerita tersebut.

6. Model Pembelajaran Berbasis Teknologi

Terakhir ada model pembelajaran berbasi teknologi. Untuk mendukung proses pembelajaran, kamu bisa gunakan beberapa teknologi seperti komputer, tablet, atau perangkat lunak edukatif. Anak-anak juga dapat menggunakan aplikasi, permainan interaktif, atau sumber daya digital lainnya untuk belajar tentang berbagai konsep dan keterampilan.

Cara Membuat Modul Ajar PAUD Kurikulum Merdeka

Perlu diketahui, bahwa materi dan model pembelajaran di atas tidak bisa semata-mata diterapkan di sekolah kamu. Melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik setiap anak di lingkungan PAUD. Nah, di bawah ini penulis telah menyediakan tips dalam membuat modul ajar Pendidikan Anak Usia Dini.

  1. Analisis kondisi dan kebutuhan anak di sekolah.
  2. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila
  3. Memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sesuai.
  4. Tentukan alur tujuan pembalajaran.
  5. Pilih alu tujuan pembelajaran yang dikembangkan.
  6. Susunlah modul ajar sesuai komponen yang ada.
  7. Laksanakan pembelajaran sesuai modul ajar yang sudah dibuat.
  8. Evaluasi modul ajar yang sudah digunakan.

Download Modul Ajar PAUD PDF

Supaya guru bisa membuat modul ajar di sekolahnya masing-masing, penulis telah menyediakan contoh modul ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Modul di bawah ini di antaranya menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan intrakurikuler. Kamu bisa memilikinya file materinya dengan cara klik tautan di bawah ini.

Akhir Kata

Kiranya itu pembahasan dari Kursiguru mengenai modul ajar PAUD. Semoga dengan adanya ulasan di atas bisa memberikan bantuan kepada kamu sebagai guru di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini. Selain mengajarkan materi di atas, kamu juga perlu mengajarkan nilai-nilai moral, seperti, kejujuran, kerjasama, dan disiplin.

Tinggalkan komentar