6 Baju Adat Jawa: Asal-Usul, Jenis, Keunikan, dan Makna

Baju Adat Jawa – Jawa menjadi wilayah terluas di Indonesia. Bahkan terluas ke 13 di dunia. Dengan populasi penduduk yang lebih dari 150 juta, membuat wilayah tersebut memiliki kekayaan sejarah dan menjadi pusat peradaban di Indonesia. Hal itu menjadi pulau Jawa menjadi tujuan wisata favorit.

Ada banyak sekali peninggalan sejarah dan budaya. Mulai dari situs bersejarah seperti Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Benteng Vredeburg, dan lain sebagainya. Selain situs bersejarah, ada juga peninggalan budaya yang kini masih dipakai oleh masyarakat yakni Baju Adat Jawa.

Baju Adat Jawa sendiri memiliki beberapa jenisnya. Sebab, di Jawa sendiri terdapat sekitar 4 suku. Mulai dari Suku Betawi, Jawa, Banten, dan Betawi. Keempat suku tersebut tentunya memiliki pakaian tradisional yang menjadi ciri khasnya. Salah satunya adalah Baju Adat Betawi yang sudah kita bahas sebelumnya.

Tentunya teman-teman belum tahu asal-usul, keunikan, makna dari setiap jenis Baju Adat Jawa. Supaya teman-teman tahu pakaian tradisonal di Pulau Jawa, Kursiguru akan memberikan ulasan lengkapnya. Berikut untuk pejelasan lengkapnya.

Sejarah Baju Adat Jawa

Sejarah Baju Adat Jawa

Melanjutkan pembahasan di atas mengenai sejarah pulau Jawa. Sebagai daerah terluas di Indonesia, tentunya Jawa memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejarahnya dimulai dari dari zaman prasejarah, kerajaan Hindu-Budha, Kerajaan Islam, Penjajahan Belanda, pergerakan nasional, dan hingga sekarang modern. Dengan beberapa fase tersebut, menciptakan peradaban budaya yang sangat kaya.

Salah satu budaya di Jawa yang tercipta di setiap fase tersebut adalah pakaian tradisional. Di mana pakaian tradisional yang ada menjadi sebuah pembeda dari setiap wilayah di Jawa. Seperti halnya, di masa kerajaan Hindu-Budha, memiliki pakaian adat Jawa yang terpengaruh oleh bangsa India. Pada masa itu, baju adat cenderung longgar dan terbuat dari kain yang lembut serta bernilai tinggi.

Selain itu, di masa penjajahan bangsa Belanda, juga beberapa baju tradisional Jawa yang terpengaruh. Seperti halnya di pakaian tradisional suku Betawi, di mana ada pakaian bangsawan Ujung Serong yang memakai setelan jas dan menggunakan sepatu pantofel. Seperti yang sudah dibahas di artikel kemarin.

Jenis-Jenis Baju Adat Jawa

Jenis Jenis Baju Adat Jawa

Di Pulau Jawa terbagi menjadi enam provinsi, mulai dari Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di setiap provinsi memiliki pakaian tradisional sendiri yang beragam jenis-jenisnya. Berikut beberapa jenis pakaian adat di setiap provinsi di Jawa.

1. Baju Adat Provinsi Banten

Provinsi Banten merupakan wilayah yang berada di bagian barat Pulau Jawa. Provinsi tersebut memiliki Ibu Kota yakni Kota Serang. Selain terkenal dengan Pantai Anyer, Taman Nasional Ujung Kulon, dan Prasasti Batu Tulis, Banten juga terkenal dengan baju adatnya. Adanya pakaian tradisional di provinsi Banten tidak lain karena adanya suku Sunda dan Baduy.

Suku Baduy sendiri terbagi menjadi dua kelompok yakni suku Baduy Dalam dan Luar. Dua kelompok ini memiliki perbedaan dari gaya berpakaian. Suku Baduy Dalam biasanya mengenakan baju dan ikat kepala dengan warna serba putih. Sedangkan Suku Baduy Luar memakai baju hitam serta ikat kepala berwarna biru.

2. Baju Adat Provinsi DKI Jakarta

Kemudian, di Pulau Jawa terdapat Provinsi DKI Jakarta. Sebagai Ibu Kota Negara Indonesia, Provinsi ini menjadi pusat pemerintah, ekonomi, dan kegiatan budaya. Letaknya berada di pesisir bagian utara Pulau Jawa. Di Provinsi Jakarta terkenal dengan Suku Betawi.

Salah satu bentuk budaya yang ada di Suku Betawi adalah pakaian tradisionalnya. Ada berbagai jenis, mulai dari Kebaya Encim, Baju Sadaria, Pangsi Betawi, Pakaian Bangsawan Ujung Serong, dan pakaian baju pengantin. Kelima jenis baju tradisional memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang menjadi pembeda dari daerah lainnya.

3. Baju Adat Provinsi Jawa Barat

Lalu, di bagian barat sendiri di Pulau Jawa ada Provinsi Jawa Barat. Ibu Kota Provinsi ini adalah Kota Bandung. Selain memiliki keindahan alam seperti Kawah Putih, Gunung Tangkuban Prahu, dan Situ Patenggang, Jawa Barat memiliki pakaian adat daerah yang terkenal dengan nuansa Suku Sunda.

Seperti di daerah lain, pakaian adat di Jawa Barat memiliki beragam jenisnya. Mulai dari Baju Bedahan, Kebaya Sunda, Baju Pangsi, Mojang Jajaka, dan Baju Pengantin. Dari berbagai jenis pakaian lokal tersebut juga memiliki kekayaan aksesoris yang indah dan bernilai tinggi.

4. Baju Adat Provinsi Jawa Tengah

Berikutnya, di bagian tengah, terdapat Provinsi Jawa Tengah. Provinsi ini memiliki Ibu Kota yakni Kota Semarang. Apabila teman-teman sering berkunjung ke Jawa Tengah, pasti akan menemukan berbagai warisan budaya yang luar biasa. Ada Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Selain tempat-tempat budaya tersebut, ada juga warisan budaya pakaian tradisional. Ada banyak sekali jenis pakaian lokal yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah. Mulai dari Kebaya, Jawi Jangkep, Basahan, Batik Jawa, Surjan, Blangkon, Jarik, Stagen Kebaya, dan Beskap. Sembilan jenis busana itu menjadi ciri khas dari budaya Jawa Tengah yang luar biasa.

5. Baju Adat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Meskipun secara geografis berada di Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta memiliki status khusus sebagai daerah istimewa dan memiliki pemerintahan sendiri. Ibu kotanya adalah Kota Yogyakarta. Daerah ini terkenal dengan kekayaan budayanya, seperti Keraton Yogyakarta, Taman Sari, dan Malioboro.

Selain memiliki tempat-tempat bersejarah, ada pula baju adat DIY peninggalan nenek moyang yang sangat indah. Sebenarnya untuk pakaian tradisionalnya tidak jauh berbeda dengan Jawa Tengah. Mungkin yang berbeda, ada Pinjung, Busana Pranakan, dan Janggan Hitam. Hingga kini, baju adat Yogyakarta masih dipakai oleh masyarakat setempat.

6. Baju Adat Provinsi Jawa Timur

Terakhir, di bagian paling timur sendiri, ada Provinsi Jawa Timur. Meskipun berada di wilayah paling timur, namun untuk budayanya tidak kalah menarik. Mulai dari tempat bersejarah, seperti Petirtaan Watugede, Candi Jawi, Gedung Balai Pemuda, Bank Javasche Sooerabaia, dan Candi Kedaton.

Selain peninggalan tempat bersejarah, ada juga pakaian tradisional yang hingga sekarang masih dipakai oleh masyarakat Jawa Timur. Mulai dari Odheng, Baju Pesaan, Kebaya Rancongan, Baju Mantenan, serta Baju Cak dan Ning.

Keunikan Setiap Baju Adat Jawa

Namanya pakaian tradisional, tentunya memiliki keunikan yang indah. Apabila kita memperhatikan betul-betul baju adat yang ada di Jawa, keunikannya terdapat pada jahitannya, bahannya, aksesorisnya, dan warnanya. Seperti halnya baju adat Yogyakarta. Salah satu keunikan baju adat Yogyakarta adalah penggunaan kain batik dalam tata busananya, yang melambangkan kekayaan budaya dan tradisi batik di Yogyakarta.

Makna Setiap Baju Adat Jawa

Selain memiliki keunikan, busana tradisional Jawa juga memiliki banyak makna mendalam. Makna ini berhubungan dengan berbagai hal, seperti budaya, agama, dan konteks sosial. Menurut penulis, setiap pakaian tradisional yang dihadirkan oleh nenek moyang kita berasal dari pemikiran subjektif. Berikut beberapa makna yang ada di setiap baju ada Jawa:

  1. Simbol Identitas dan Status Sosial
  2. Representasi Budaya dan Warisan
  3. Simbol Keindahan dan Estetika
  4. Ekspresi Spriritual dan Kepercayaan
  5. Penghormatan Terhadap Acara atau Upara Tertentu

Akhir Kata

Demikian pembahasan dari Kursiguru.com mengenai Baju Adat Jawa yang perlu kita pelajari. Dengan adanya ulasan di atas tentunya memberi wawasan kita mengenai budaya yang ada di Indonesia. Semoga adanya pembahasan budaya seperti ini dapat memberi semangat kembali supaya generasi-generasi tetap melestarikan kebudayaan Indonesia.

Sumber Gambar: Kursiguru.com